Kain Karet (Blanket)

Meskipun sekarang sudah ada dalam kehidupan informatika, tapi tidak ada salahnya menulis artikel tentang ilmu grafika. Semoga bermanfaat untuk teman-teman yang berada di ruang lingkup grafika. Kali ini saya akan bahas tentang blanket.

Pengalihan tinta pada cetak offset adalah tidak langsung artinya tinta pada pelat cetak tidak langsung dipindahkan ke kertas tetapi diperlukan media perantara, yaitu kain karet (blanket).

1. Fungsi Kain Karet

Fungsi kain karet adalah menerima tinta dari pelat cetak dan memindahkannya ke permukaan kertas.

2. Syarat-syarat Kain Karet

Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, maka kain karet harus memenuhi syarat-syarat tertentu.

  • Permukaan blanket harus redup (tidak mengkilap)
  • Pori-pori pada permukaan kain karet tetap terbuka
  • Mudah menerima dan melepaskan tinta
  • Tahan terhadap tekanan dan kemungkinan mengembang sangat kecil
  • Mempunyai kerataan diseluruh permukaannya
  • Debu kertas tidak mudah menempel
  • Tidak menyerap minyak dari tinta cetak
  • Tahan terhadap bahan pencuci

3. Susunan Blanket

Blanket terdiri dari beberapa lapisan yang dihubungkan dengan perekat sehingga menjadi satu kesatuan pada 1 lembar kain karet. Lapisan- lapisan tersebut meliputi :

  • Kain karet sintetis dengan ketebalan 0.4 – 0.5 mm, sebagai lapisan paling atas yang menerima tinta
  • Benang terbuat dari kapas pilihan yang jalin menjalin menjadi dengan kuat dan mampu menahan bentangan dan tekanan
  • Karet elastis yang berfungsi untuk menghubungkan atau menyatukan lapisan

4. Jenis-jenis Blanket dan Penggunaannya

  • Blanket biasa (konvensional)

Susunan kain karet biasa terdiri dari lapisan-lapisan yang seluruhnya padat, sehingga apabila mendapat tekanan akan bergerak kesamping dan merubah bentuk gambar yang diterima dari pelat, kain karet konvensional ini dipakai untuk menangani jenis cetakan yang tidak menuntut mutu tinggi.

  • Blanket termampatkan (compressible)

Susunan kain karet termampatakn tidak seluruhnya terdiri dari lapisan padat tetapi dilengkapi dengan lapisan karet penghubung yang mempunyai gelembung dan rongga udara sehingga apabila mendapat tekanan gelembung atau rongga udara tersebut akan meredam tekanan sehingga tubuh kain karet tetap/tidak berubah.

Kain karet termampatkan ini digunakan untuk menangani jenis cetakan yang menuntut mutu tinggi.


5. Penanganan Kain Karet

a)    Tebal kain karet

  • Berkisar antara 1.65 – 1.95 mm
  • Ketebalan kain karet 1.65 mm untuk mesin cetak offset kecil
  • Ketebalan 1.90 mm banyak dipakai untuk mesin cetak offset besar

b)   Kekenyalan kain karet

Terdapat tiga macam, yaitu :

  • Kain karet lunak dengan kekenyalan 65° – 70° shore, digunakan untuk cetak blok
  • Kain karet sedang dengan kekenyalan 70° – 75° shore, digunakan untuk permukaan kasar
  • Kain karet keras dengan kekenyalan 75° shore, untuk mencetak teks dan raster

c)    Perawatan kain karet

Tujuan perawatan kain karet adalah agar lapisan kain karet sintesis atas yang langsung menerima tinta tetap dalam kondisi baik sehingga tetap bisa menerima tinta dan memindahkan tinta dengan sempurna.

Bahan untuk perawatan kain karet :

  • Blanket cleaner, berfungsi untuk membersihkan kotoran yang tertinggal di dalam pori-pori
  • Smash dan spare gum, berfungsi untuk mengembangkan permukaan blanket, bersifat sementara akibat blanket masuk ke dalam

d)   Pemasangan kain karet

Dalam pemasangan kain karet perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :

  • Keempat sisi kain karet harus dipotong siku
  • Pemasangan pada bagian penjepit tepat pada arah benang induknya
  • Pembuatan lubang kain karet tepat pada baut pengikatnya
  • Ukuran lembar bantalan harus sedikit lebih kecil daripada ukuran blanket
  • Ketebalan blanket dan lenbar bantalan sesuai dengan ketentuan
  • Pemasangan blanket harus berada pada sisi dalam bearer
  • Pemasangan blanket harus dilakukan secara bertahap

e)    Ganjal rata (pemasangan blanket)

Dalam pelaksanaan pencetakan sering timbul masalah yang mengakibatkan permukaan blanket menjadi kurang rataakibat kertas rangkap, melipat, mengkerut dan sebagainya. Apabila pemulihan kembali permukaan blanket sudah tidak bisa diatasi dengan spare gum atau smash maka haarus dilakukan ganjal rata atau penstutelan kain karet.

Cara penstutelan kain karet :

  • Menggunakan sembarang pelat, dicetak tanpa air pembasah dengan ketebalan tinta dan tekanan cetak manual
  • Dari hasil cetakan akan diketahui bagian permukaan blanket yang tidak rata
  • Penstutelan dilakukan dengan menggunakan kertas tipis (doorslag) yang ditempelkan dengan vet

f)Penyimpanan blanket

Beberapa hal yang harus dperhatikan dalam penyimpanan blanket :

  • Setiap lembar blanket diberi lapisan pembatas dan diletakan mendatar (tidak digulung)
  • Ruang penyimpanan harus kering dengan suhu 15° – 20° C
  • Bebas dari cahaya langsung, pengaruh air dan lembab
sumber: Pak Supri dan Pak Nalih (Guru SMK saya)

One thought on “Kain Karet (Blanket)

Leave a comment